Bahaya Resesi, Berikut Beberapa Tips untuk Brand/ Bisnis e-Commerce Bisa Tetap Bertahan dan Berkembang
Marcomm
17 November 2022
Para ahli ekonomi sudah mulai memperingatkan bahwa resesi mungkin akan segera terjadi, akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa bisnis/ brand online tidak dapat terus tumbuh dan memenangkan pelanggan. Dengan berbagai persiapan, strategi, dan teknologi yang tepat, potensi penurunan bisnis ini bisa jadi malah bertransformasi menjadi angin baik bagi kesuksesan bisnis/ brand online Anda untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Tingginya inflasi akibat guncangan ekonomi global sudah mulai dirasakan di e-commerce karena konsumen juga sudah mulai membatasi pengeluaran mereka. Untuk kuartal pertama tahun 2022, Shopify melaporkan bahwa tahun ini merupakan pertumbuhan terendah mereka yaitu sebesar 22%, sedangkan layanan online Amazon.com mengalami penurunan hingga 15%. Namun, apa yang dapat dilakukan oleh bisnis/ brand online untuk tetap kompetitif di saat yang tidak pasti ini?
Tips & Strategi Agar Bisnis e-Commerce Anda Aman dari Resesi
Berdasarkan artikel Harvard Business Review yang menganalisis tiga resesi terakhir, ditemukan bahwa 9 persen perusahaan tidak hanya pulih pasca penurunan, tetapi juga mengungguli pesaing setidaknya 10 persen dalam pertumbuhan laba. Persiapan yang matang adalah kunci pembeda utamanya.
Berikut adalah cara menyusun strategi dan memperlengkapi bisnis/ brand online Anda untuk saat ini dan seterusnya:
-
Fokus pada branding dan community agar tetap menjadi yang utama
Akan sangat wajar jika saat ini Anda ingin menarik kembali atau mengurangi pengeluaran marketing dan customer engagement, akan tetapi hanya karena pembeli tidak menghabiskan banyak uang sekarang, bukan berarti permintaan tidak akan pernah naik lagi. Penting untuk memastikan bahwa bisnis atau brand Anda di e-commerce tetap diingat oleh pembeli, terutama mereka yang sensitif terhadap harga, dan tidak melihat pesaing. Teruslah berinteraksi dengan pelanggan secara online di berbagai platform, buatlah acara online untuk menjaga hubungan agar pembeli tidak ketinggalan, dan soroti brand value yang berhubungan dengan audiens inti Anda.
-
Berikan nilai yang sejalan dengan perubahan preferensi konsumen
Saat konsumen mulai menyesuaikan diri dengan efek inflasi yang berkepanjangan, mereka akan mengubah kebiasaan belanja dan pilihan gaya hidup mereka. Sudah ada tanda-tanda bahwa pembeli menghabiskan lebih banyak dompet mereka untuk kategori non-diskresioner (pengeluaran untuk kebutuhan pokok). Agar tetap relevan, ketahui apa yang suka dicari oleh pembeli. Brand pemenang akan secara teratur memeriksa kembali strategi produk dan kategori tertentu, mengetahui mana yang paling mengalami tekanan dari inflasi dan perilaku pembelian konsumen, dan menyesuaikan harga, serta kampanye yang sesuai.
Baca juga: “Beberapa Ide dan Strategi e-Commerce Marketing Menjelang Kampanye Harbolnas 11.11 & 12.12”
-
Menghemat margin dengan promosi yang dipersonalisasi
Saat harga naik, diharapkan pembeli akan mencari cara untuk menghemat. Ini tidak berarti bahwa brand/ bisnis online harus menawarkan promosi dengan biaya yang rendah. Anda dapat menggunakan data berbasis niat untuk menawarkan diskon yang tepat kepada pembelanja yang tepat pada waktu yang tepat.
Konsumen memiliki tujuan yang berbeda saat berbelanja, dan tidak semuanya membutuhkan promo yang sama untuk melakukan konversi. Oleh karena itu, tidak masuk akal untuk menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua promosi Anda. Dengan mendiversifikasikannya berdasarkan konteks waktu nyata pengunjung situs, Anda dapat memastikan bahwa Anda tidak akan mengirimkan terlalu banyak kepada mereka yang sudah dalam mode pembelian. Anda juga dapat memfokuskan kembali anggaran Anda pada mereka yang membutuhkan lebih banyak dorongan untuk membeli.
-
Evaluasi efisiensi operasional Anda
Menjaga operasi bisnis agar tetap ramping dapat memposisikan brand/ bisnis online Anda dengan lebih baik selama inflasi yang berkepanjangan. Salah satu cara untuk memaksimalkan operasi adalah memanfaatkan data pengguna di lokasi dan tren eksternal untuk memprediksi permintaan dan mengelola rantai pasokan. Anda dapat menggabungkan ini dengan pemantauan biaya produksi secara real-time, termasuk bahan baku, pengangkutan, tenaga kerja, dan lainnya, untuk mengelola SKU dengan lebih baik dan mengoptimalkan desain dan spesifikasi produk. Cara lain adalah meningkatkan solusi swalayan seperti chatbots dan FAQ yang kuat untuk mengurangi tekanan pada staf layanan pelanggan.
-
Melayani pembeli yang ragu-ragu dengan sinyal kepercayaan
Tanpa kehadiran fisik atau sentuhan pribadi staf di dalam toko, tidak hanya sulit untuk membangun kepercayaan tetapi juga untuk mengukur kemungkinan pembeli online untuk membeli. Saat konsumen mengurangi pengeluaran, sangat penting untuk memelihara perjalanan belanja dengan sinyal kepercayaan untuk mendorong mereka membeli. Misalnya, mendeteksi pembeli yang ragu-ragu dapat membantu Anda mengelompokkan mereka sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang sesuai, seperti menyoroti ulasan pelanggan yang kaya media, mempromosikan pengiriman dan pengembalian gratis, dan memicu chatbot untuk membantu mereka saat mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di halaman produk.
-
Lebih banyak mengandalkan data untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dengan lebih cepat
Memiliki situs dengan hub terpusat untuk perjalanan pelanggan Anda, akan memungkinkan Anda mengelola beberapa titik data dari berbagai sumber, dan dapat membantu Anda memberikan pengalaman belanja berharga yang lebih berarti bagi pelanggan. Dengan keunggulan ini, Anda dapat mengungkap wawasan tentang data perjalanan pelanggan yang dapat Anda tindaklanjuti secara real-time, meningkatkan efisiensi, serta merampingkan alur kerja Anda.
Selain itu, visibilitas dari penelusuran hingga pembelian, dan semua komponen di antaranya, seperti peristiwa situs, atribut, dan segmen, dapat memungkinkan Anda mengoptimalkan setiap aspek pengalaman situs dan menghadirkan interaksi pelanggan yang relevan dan menyeluruh.
Selalu Bersiap dan Gesit adalah Kuncinya
Dampak resesi, jika dirunut ke dalamnya, umumnya akan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Seiring dengan persiapan, brand e-commerce harus gesit untuk secara proaktif beradaptasi dengan pasar yang dinamis dan tidak pasti. Dengan strategi-strategi ini, tidak ada kata terlambat untuk mempersiapkan, merencanakan, dan melakukan pivot, terutama jika Anda ingin membangun pemahaman holistik tentang pelanggan Anda dan apa yang mereka harapkan dari brand/ bisnis online Anda.
Bicara teori memang mudah, namun penerapannya secara nyata dalam dunia bisnis itulah yang menjadi tantangan tersendiri. Dibutuhkan konsistensi, tenaga, kehati-hatian dan juga keahlian di bidang e-commerce untuk dapat bertahan di masa resesi ini. Oleh karena itu, jika Anda merasa membutuhkan bantuan dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis e-commerce Anda di masa sulit ini, mungkin layanan e-commerce enabler dari Jet Commerce bisa menjadi solusinya.
Jet Commerce, One Stop e-Commerce Solutions for online Brands
Jet Commerce merupakan salah satu penyedia e-commerce solution Indonesia yang bergerak pada sektor B2B dan B2C di Jakarta, Indonesia. Sebagai perusahaan e-commerce enabler terpercaya se-Asia Tenggara, kami menawarkan solusi komprehensif & terintegrasi untuk mendukung pemasaran Brand di ranah e-commerce. Layanan kami meliputi official store management, digital marketing, design & creative, customer relationship management, live streaming services dan fulfillment center.
Jet Commerce Fulfillment Center berlokasi di kota Tangerang, Banten. Bekerjasama dengan 8 partner logistik terpercaya, Fulfillment Center kami mampu memproses lebih dari 50.000 pesanan (online orders) dalam sehari, baik pengiriman instan maupun non-instan. Layanan kami merupakan solusi alternatif bagi Brand, maupun pemilik bisnis skala menengah hingga besar, yang sedang ingin mengembangkan bisnisnya di industri e-commerce.
Dapatkan solusi dari kami di sini.
Reference: Total Retail