Updates > , > Kenali Berbagai Tren Bisnis Ritel Omni-channel di Tahun 2022

Kenali Berbagai Tren Bisnis Ritel Omni-channel di Tahun 2022

Marketing

27 December 2021

Kira-kira apa saja hal yang akan terus berkembang dalam dunia ritel berbasis omni-channel? Anda mungkin ingin melihat beberapa saat ke belakang, mungkin ke 2021 atau bahkan 2020, dan mengharapkan tren yang sama dapat berlanjut hingga tahun 2022. Dalam beberapa hal, Anda benar. Banyak dari tren ini yang akan bertahan dan bahkan semakin populer di tahun 2022.

Pada akhir tahun ini, semakin banyak orang yang berbelanja secara online. Mencapai sekitar 2,14 miliar, hampir 30% dari populasi dunia. Dikarenakan biaya iklan digital yang kian naik, hal ini membuat e-commerce omni-channel menjadi salah satu opsi yang lebih terjangkau, dan dalam beberapa kasus lebih disukai oleh brand/ pemilik usaha yang ingin memasuki ritel online.

Secara keseluruhan, informasi ini memberitahu Anda bahwa pendekatan penjualan berbasis omni-channel saat ini telah menjadi kebutuhan bagi setiap toko ritel. Perubahan ini tidak bersifat sementara, tetapi juga bukan hanya sekedar respons terhadap tren dari awal tahun 2020. Pelanggan dengan cepat beradaptasi dengan realitas baru dan tentunya produk dan bisnis Anda juga senantiasa harus beradaptasi.

Untuk membantu Anda dalam memahami berbagai tren dalam dunia bisnis berbasis omni-channel yang akan terjadi pada tahun 2022, kami menuliskan beberapa saran serta prediksi dari pakar ritel omni-channel. Mari kita simak :

Lebih Banyak Brand Digital yang Memasuki Ruang dari Ritel Fisik

 

  • Customer Acquisition Cost (CAC) yang Rendah

Sepuluh tahun yang lalu, jauh lebih mudah untuk terhubung dengan pelanggan secara online jika dibandingkan dengan membayar sewa untuk memajang produk Anda pada etalase toko. Namun saat ini situasinya telah berbeda. Dengan meningkatnya biaya iklan digital, sangat sulit untuk mendapatkan pelanggan online yang baru. Hal ini dapat diartikan bahwa banyak brand yang mungkin mengurangi pengeluaran melalui etalase pada toko fisik dan berfokus pada pemasaran secara online.

Setiap brand pun saat ini juga harus senantiasa mendengarkan keinginan dari pembeli produknya. Menurut studi Forrester Consulting pada Shopify, 32% brand mengatakan bahwa mereka akan membangun atau memperluas penggunaan stand pop-up dan pengalaman tatap muka pada tahun depan, sementara 31% mengatakan mereka akan berencana membangun atau memperluas jejak ritel fisik mereka.

Jangan khawatir – berpindah dan berfokus pada ritel fisik tidak menghilangkan status DTC (direct-to-consumer) Anda. Akronim ‘DTC’ juga mencakup penjualan melalui toko yang Anda miliki. Salah satu hal yang mungkin perlu sedikit dipertimbangkan adalah bahwa biaya akuisisi pelanggan biasanya lebih rendah dalam jejak fisik yang Anda miliki. Tetapi, agar ritel fisik Anda lebih berfungsi, brand Anda jugalah harus senantiasa kuat. Dan tidak ada iklan digital apapun yang dapat membuat brand yang sangat kuat – Web Smith, Pendiri 2PM.

  • Konsumen Menginginkan Pengalaman Berbelanja Langsung Pada Toko Setelah Pandemi Berakhir

Setahun yang lalu, Anda tentunya senang menjelajahi produk favorit dari kenyamanan rumah Anda sendiri. Namun, memasuki tahun 2022, potensi mimpi tersebut mungkin menjadi semakin menipis. Konsumen saat ini menjadi haus akan pengalaman berbelanja secara langsung dan kesenangan yang menyertainya.

Menurut studi Forrester Consulting, selama tahun depan, 59% konsumen mengatakan bahwa mereka cenderung melihat produk secara online dan membeli produk tersebut langsung dalam toko fisik. Hal ini biasanya dikenal sebagai webrooming.

Dan juga, 54% konsumen cenderung melihat produk di dalam toko dan membeli secara onlineshowrooming. Terlepas dari di mana pelanggan melakukan pembelian, mereka setidaknya menginginkan opsi untuk dapat mengunjungi toko Anda.

Berbelanja secara langsung tidak hanya memberi pelanggan kesempatan untuk menyentuh, merasakan, dan mencoba produk Anda – hal tersebut juga menciptakan rasa keakraban yang sangat berkurang sejak COVID-19 melanda. Entah jika Anda meluncurkan toko pop-up atau mempertimbangkan untuk membuka toko fisik, ingatlah elemen berbelanja secara langsung ini.

Kenali Berbagai Tren Bisnis Ritel Omni-channel di Tahun 2022

 
Perjalanan Pembelian Konsumen Berlanjut dengan Sistem Omni-channel

 

Berbelanja Secara Mulus – Seamless Shopping

Bahkan satu dekade yang lalu, pengalaman belanja digital dan fisik merupakan dua entitas yang terpisah. Hari ini, keduanya dicampur bersamaan sedemikian rupa sehingga Anda mungkin tidak dapat lagi menemukan garis pemisah. Fenomena belanja yang mulus ini memanifestasikan dirinya dalam beberapa cara:

  • Berbelanja Online, Pengambilan di Toko Fisik / Buy Online, Pick-Up in Store (BOPIS)

    Jika Anda lelah dengan adanya biaya pengiriman atau waktu menunggu produk untuk datang, Anda tidak sendirian. 37% persen konsumen melalui riset menyatakan bahwa mereka frustrasi ketika harus menunggu terlalu lama untuk pesanan produk mereka tiba, dan 23% sisanya tidak suka ketika mereka harus membayar ekstra untuk biaya pengiriman.

    BOPIS merupakan salah satu solusi ritel untuk menangani hal ini. Anda dapat menawarkan strategi BOPIS untuk memuaskan konsumen yang lebih suka menjelajah produk secara online tanpa harus menunggu pengiriman.

Selain itu, studi Forrester Consulting menemukan bahwa 43% brand saat ini berfokus pada kemampuan untuk melihat inventaris yang tersedia dalam toko terdekat, hal yang 56% konsumen lainnya anggap berharga. Hal ini membuat pembeli dapat melihat ketersediaan produk di beberapa lokasi toko terdekat untuk menemukan produk dan ukuran yang mereka inginkan.

  • Berbelanja Langsung di Toko, Produk Dikirim ke Rumah

Pada tahun 2022, diprediksi bahwa lebih banyak brand yang mengikuti tren showrooming secara harafiah – mereka membuka ruang pamer produk jika dibandingkan dengan membuka toko secara fisik. Showroom biasanya membawa lebih sedikit inventaris jika dibandingkan dengan menawarkan opsi kepada pelanggan untuk membeli produk di dalam toko dan mengirimkan pembelian mereka langsung ke rumah mereka.

Hal ini tidak hanya mengurangi tekanan pada Anda untuk menimbun terlalu banyak persediaan, tetapi juga menawarkan kenyamanan tambahan bagi pembeli yang mungkin tidak dapat menemukan produk pilihan mereka di dalam toko, atau tidak ingin membawa-bawa produk yang mereka beli sembari mengunjungi toko lain.

  • Berbelanja Secara Online, Melakukan Pengembalian Melalui Toko Fisik

Peningkatan biaya pengiriman telah menjadi permasalahan utama dari konsumen, terutama tarif yang terkait dengan pengembalian produk secara online. Banyak penjual yang sekarang menawarkan pelanggan kemampuan untuk mengembalikan barang yang kurang sesuai di dalam toko, secara efektif menghemat biaya pengiriman kembali dan secara tidak sengaja membantu Anda menyeimbangkan persediaan.

Menurut studi Forrester Consulting, 51% konsumen mengatakan kemampuan untuk check out online dan mengembalikan barang ke toko fisik memiliki pengaruh yang signifikan atau sangat signifikan terhadap keputusan mereka dalam memesan produk secara online. Sebagai respon balik, 44% brand juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk memprioritaskan hal ini pada tahun 2022.

Kenali Berbagai Tren Bisnis Ritel Omni-channel di Tahun 2022

 
Peranan dari Rekan Bisnis Anda Berpindah ke Sistem Omni-channel

 

  • Berbelanja Secara Virtual

Di tahun-tahun sebelumnya, salah satu keuntungan mengunjungi toko fisik adalah mengakses rekan penjualan yang berpengalaman akan industri Anda. Hal ini terutama berlaku untuk toko pakaian serta retail produk berukuran besar seperti toko furnitur atau peralatan.

Hari ini, bagaimanapun, berbelanja secara virtual telah memungkinkan pembeli untuk menikmati fasilitas belanja di dalam toko dari rumah mereka. Melalui koneksi waktu nyata, pembeli dapat mengajukan pertanyaan, mencoba produk secara virtual, dan mendapatkan rekomendasi dari para ahli—sama seperti yang mereka lakukan ketika menjelajah secara langsung dalam toko fisik Anda.

41% persen konsumen mengatakan bahwa mereka merasa senang atau sangat puas jika mereka memiliki kesempatan untuk dapat mengobrol langsung dengan pakar dari brand saat membeli produk secara online.

Pada tahun 2022, akan ada lebih banyak brand yang mulai berniat menawarkan pengalaman berbelanja secara virtual. Sebuah studi Forrester Consulting melaporkan bahwa 52% brand akan berinvestasi untuk memungkinkan pelanggan online senantiasa terhubung dengan mudah dengan perwakilan dari brand mereka pada saluran pilihan mereka (misalnya chat,  media sosial, live chat, dan sebagainya).

  • Berbelanja Dengan Membuat Janji (Appointment Shopping)

Berbelanja dengan membuat janji terlebihdahulu adalah cara populer bagi beberapa penjual dalam mematuhi pedoman jarak sosial selama tahun 2020 dan 2021. Dengan lebih banyak pelanggan yang mendambakan pengalaman berbelanja langsung dalam toko, mengapa hal ini diprediksi akan berlanjut di tahun 2022?

Nah, jenis pembelanjaan ini lebih dari sekadar menjaga lalu lintas pejalan kaki pada tingkat yang sehat – hal ini juga tentang membangun hubungan dengan pelanggan yang dapat meluas ke ranah digital. Melalui berbelanja secara virtual dan teknologi lainnya, Anda dapat mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan dan terus menyesuaikan layanan Anda dengan kebutuhan serta keinginan dari pembeli.

Sistem dan teknologi yang mendukung sangatlah krusial untuk perkembangan bisnis di era yang serba cepat dan canggih seperti sekarang ini. Ingatlah tentang pelanggan Anda sepanjang waktu. Temukan hal-hal yang paling mereka butuhkan saat ini, dan mulailah untuk memaksimalkan bisnis ritel Anda untuk memenangkan hati pelanggan Anda di setiap saluran penjualan termasuk dalam ranah bisnis berbasis omni-channel.

Jika Anda membutuhkan bantuan, Jet Commerce hadir untuk memberikan Anda solusi e-commerce enabler berkualitas di Indonesia melalui UPFOS. Jet Commerce merupakan salah satu penyedia e-commerce solution Indonesia yang bergerak pada sektor B2B dan B2C di Jakarta. Sebagai perusahaan e-commerce enabler terpercaya se-Asia Tenggara, Jet Commerce menawarkan solusi terdepan yang dapat mendukung performa bisnis Anda di e-commerce dengan sistem UPFOS.

UPFOS merupakan solusi omnichannel terintegrasi berupa aplikasi manajemen marketplace, yang dapat membantu Anda dalam berbagai proses bisnis seperti: mengelola multi saluran penjualan, pengaturan persediaan stok & inventaris, multi promosi, CRM, laporan bisnis & banyak fungsi lainnya. Memberikan Anda pengalaman manajemen e-commerce yang mudah, serta lengkap dalam satu dashboard yang sama. Berbisnis di banyak marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, BukaLapak, JD.ID, Blibli, dan lainnya bukanlah lagi sebuah masalah dengan sistem UPFOS. Dapatkan UPFOS untuk bisnis Anda di sini.

 

Reference: Shopify

Share It With Your Friends

Do You Have Any Question?

+62 21 808 23118

CONNECT WITH US

Do You Have Any Question?

+62 21 808 23118

CONNECT WITH US